Oleh: Ahmad Ghozali Abu SalmanĀ Aliansi Jawara dan Santri se-Banten Raya- JASBARA-
INDONESIA TODAY ONLINE– Kasus ijazah palsu yang menyeret nama Joko Widodo bukan sekadar kontroversi murahan. Ini adalah skandal kepemimpinan terbesar sejak Indonesia merdeka. Ibarat bom waktu, kasus ini siap menjungkirbalikkan legitimasi sejarah kekuasaan nasional. Bagaimana mungkin seseorang yang diragukan legalitas pendidikannya bisa menduduki kursi tertinggi di republik ini, dan kini masih menjabat sebagai pejabat publik? Fakta bahwa Jokowi mewakili Presiden Prabowo ke Vatikan menjadi sinyal kuat bahwa ia masih memegang kekuasaan, meski masa jabatannya telah usai.
Rakyat berhak tahu kebenaran. Integritas pemimpin harus dibangun dari fondasi kejujuran, bukan manipulasi dokumen. Skandal ini bukan hanya soal selembar ijazah, tapi menyangkut harga diri bangsa. Lebih mencengangkan lagi, nama Pratikno, mantan Rektor UGM dan loyalis Jokowi, belum juga tersorot publik. Ia diduga menjadi aktor intelektual di balik legalisasi ijazah tersebut dan kini masih duduk nyaman sebagai menteri di Kabinet Prabowo.
Kebenaran harus ditegakkan. Jika sejarah dipalsukan, maka masa depan bangsa pun terancam. Ini saatnya rakyat menuntut transparansi penuh, demi menjaga akuntabilitas dan moralitas republik tercinta ini.
Pandeglang, 13 Mei 2025