Des 11, 2024
spot_img

DASAR ONTA

 

Dalam dunia politik yang jauh dari aroma etika, binatang yang tak pernah mendapat manfaat selalu dilibatkan mulai dari cebong, lalu kampret, kodok dan kadal hingga unta.

Unta digunakan sebagai hinaan atau penanda khusus yang ditempelkan pada kelompok atau orang-orang yang diasosiasikan dengan gurun yang terhubung dengan watak keras dan segala keburukan masyarakat di sana, Arab.

Alhasil, inisiasi menjadikan unta sebagai ikon dan stigma adalah kejahatan semantik merupakan inisiasi yang lebih sopan ketimbang target utama yang disembunyikan di baliknya, yaitu agama import yang diwartakan oleh nabi yang lahir di kawasan gurun yang dihuni oleh unta dan tentu saja, kadal gurun dan dibawa oleh manusia-manusia gurun, para pendatang yang dilukiskan tak berkontribusi secuilpun dalam membangun bangsa dan negara, dalam bahasa, budaya, dan lainnya.

Wawasan sempit tentang geografi mendorong sebagian orang mengaitkannya dengan kawasan Arab semata. Padahal gurun tak hanya di kawasan Arab, seperti Iran, Turki yang non Arab, Afrika bahkan Australia juga Nevada dan Texas di Amerika Serikat. Padahal pula kawasan Arab tak hanya berupa gurun seperti Thaif di Arab Saudi, Beelbek di Lebanon, San’a di Yaman, Casablanka di Maroko dan lainnya. Wawasan sempit pula yang membuat orang-orang merasa warga tulen dan merasa paling toleran itu mengkaitkan panas suhu tinggi dengan gurun yang nyatanya berada di kawasan empat musim yang sebagiannya pada musim dingin tertutup salju. Tapi yang paling memprihatinkan adalah mengidentikkan unta dengan kesadisan.

Al-Quran melukiskan keagungan Tuhan dengan mendorong manusia mengamati keajaiban unta, salah satu hewan ciptaannya sebagai hewan yang setia dan tangguh. “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia diciptakan?” (QS. Al-Ghaasiyah 17).

Mengapa Al-Quran hanya menyebutkan unta?
Unta adalah spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus yang hidup ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara 30 sampai 50 tahun.

Meski tubuhnya tak sebesar oleh gajah. Kulitnya pun tidak setebal badak, larinya tidak secepat kuda, unta memiliki ketahanan fisik mengungguli hewan lainnya.

Menurut Adnan Oktar atau biasa dikenal Harun Yahya, seorang ilmuwan dan dai terkemuka asal Ankara, Turki, unta memang memiliki daya tahan fisik luar biasa. Dia mampu bertahan hidup tanpa makanan dan air selama delapan hari di gurun yang memiliki range temperatur udara yang mampu membunuh mayoritas makhluk hidup. Punuknya menyimpan lemak khusus, yang pada suatu saat bisa diubah menjadi air dengan bantuan oksigen hasil respirasi. Satu gram lemak yang ada pada punuk unta bisa diubah menjadi satu gram air.

Unta juga nampu menghemat penggunaan air dengan memaksimalkan pengaliran urea ke dalam tubuhnya secara berulang-ulang. Pada tubuh manusia atau hewan lainnya, menggunakan urea ke dalam darah akan mengakibatkan keracunan. Sebab, urea adalah ampas yang disaring tubuh melalui ginjal ataupun saringan sejenis.

Ia adalah sarana paling tangguh dalam transportasi di tengah bentangan gurun bagi masyarakat jazirah Arab.

Allah berfirman, “Apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; Maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan.”

Uraian di atas tak berarti apa-apa bagi yang sinis terhadap semua yang berhubungan dengan Arab, termasuk Al-Quran yang tertulis dengan bahasa Arab sebagai kitab yang diagungkan dalam agama yang pertama kali diproklamirkan di kota yang dikitari gurun tandus di semenanjung Arab itu.

YS 22122022

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

sakarya bayan escort escort adapazarı odunpazarı escort