Des 11, 2024
spot_img

Siapakah Yang Dimaksud Ahlussunah Sebenarnya?

Ahlu Sunnah dan Ahlu Jama’ah disingkat Ahlu Sunnah wal Jama’ah.

Dalam sebuah riwayat dalam kitab Tafsir Zamkhasyari dinyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ألا ومن مات على حب آل محمد مات على السنة والجماعة
“Ingatlah bahwa barangsiapa yang mati di atas cinta kepada keluarga Muhammad, maka ia mati di atas Sunnah dan Jama’ah”.

Dalam sebuah riwayat dalam kitab Kanzul Ummal, seseorang bertanya kepada Imam Ali Karramallahu Wajhah tentang Siapakah Ahlu Sunnah dan Ahlu Jama’ah?

Beliau menjawab:

أما أهل السنة فالمتمسكون بما سنه الله لهم ورسوله وإن قلوا

“Adapun Ahlu Sunnah adalah mereka yang berpegang teguh kepada apa yang telah diperintahkan Allah dan Rasul-Nya walaupun mereka sedikit.’

أما أهل الجماعة ڤأنا ومن اتبعني وإن قلوا

“Adapun Ahlu Jama’ah adalah Aku dan orang yang mengikuti aku walaupun mereka sedikit.”

Berdasarkan riwayat-riwayat tersebut dipahami bahwa orang yang mati di atas Cinta kepada Keluarga Muhammad SAW akan digolongkan dalam kelompok Ahlu Sunnah dan Ahlu Jama’ah.

Secara makna asli pengertian Ahlussunah bukanlah sebuah Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali) dan Salafi Wahabi, bukan sekte dan bukan paten merk golongan tertentu tetapi siapa saja yang mengikuti Rasulullah Saw dan mengikuti sahabat yang loyal kepada Ahlulbait Nabinya maka digolongkan sebagai Ahlussunah. Hanya saja dalam perkembangannya telah terjadi pergeseran dan penyempitan makna menjadi klaim mazhab atau golongan tertentu.

Mustahil Rasulullah Saw memerintahkan untuk membuat firqoh-firqoh tetapi Rasulullah Saw memberikan batasan tegas siapa yang disebut Ahlul Haq itu sendiri yaitu mereka yang mengikuti Rasulullah Saw, Ahlulbait as dan sahabat pilihan.

Mereka yang memusuhi dan memerangi Ahlulbait as dan sahabat pilihan tidak layak disebut Ahlussunah atau Ahlul Haq

Mu’awiyah contohnya banyak membunuh sahabat, mengkhianati Nabi Saw dan Ahlulbaitnya tetapi bagi Salafi Wahabi Mu’awiyah dianggap tonggak dan pilar besar Ahlussunah tentu pengertian Ahlussunah yang telah mereka reduksi, yang telah mereka sempitkan maknanya demi kekuasaan dan masifnya program POLITISASI AGAMA.

Sekali lagi ini kembali kepada klaim definisi yang dianggap bisa menguntungkan golongannya.

Dalam muktamar Ahlusunnah di Chechnya ratusan Ulama sepakat mengeluarkan Wahabi dari Ahlussunah karena trilogi tauhidnya yang dianggap menyelisihi prinsip-prinsip Ahlussunah.

Mazhab hanyalah metode dalam memahami dan mengamalkan agama. Berbagai mazhab dan metode adalah khazanah kekayaan Islam.

Sunni dan Syi’ah sejatinya bersaudara karena sama-sama berupaya mengikuti sunnah dan jejak Rasulullah saw, Sunni dan Syi’ah terlahIr dari Islam yang satu. Lebih baik saling mendekatkan dalam banyaknya persamaan daripada terus bersengketa dengan sedikitnya perbedaan yang hanya menguntungkan musuh-musuh Islam dan musuh-musuh Persatuan.

Mazhab hanyalah atribut duniawi karena di Yaumil hisab nanti kita tidak ditanya tentang menjadi Sunni atau menjadi Syi’ah melainkan hanya ditanya tentang sebagai seorang muslim dan konsekwensi yang timbul akibat dari kemusliman kita. Wallahu A’lam.

Marilah kita semua berlomba-lomba dalam kebajikan dan berlomba-lomba dalam menjayakan Islam meski lewat jalan yang tak mesti selalu sama.

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

sakarya bayan escort escort adapazarı odunpazarı escort