IMAM ALI AL-URAIDHI
Ini foto papan informasi yang berada di depan Mausoleum Imam Ali al-Uraidhi di wilayah Semnan, Iran.
Papan informasi ini berisi tentang biografi dari Imam Ali al-Uraidhi yang ditulis dalam bahasa Farsi.
Sedikitnya, yang digaris bawahi itu informasi mendasar tentang Imam Ali al-Uraidhi.
Dimulai dari nama dan nasab beliau: “Ali bin Ja’far (ash-Shadiq) bin Muhammad (al-Baqir) bin Ali (Zainal Abidin) bin Al-Husein bin Ali bin Abi Thalib.”
“Beliau merupakan putra bungsu dari Imam Ja’far ash-Shadiq, saudara dari Imam Musa al-Kazim, serta paman dari Imam Ali ar-Ridha.”
“Nama kunyah beliau adalah Abul Hasan, dan dikenal sebagai Ali Uraidhi.”
Ali bin Jafar atau lebih dikenal dengan Ali al-Uraidhi adalah putra dari Imam Ja’far ash-Shadiq dan saudara dari Imam Musa al-Kadzim. Dia dikenal dengan julukan al-Uraidhi, karena ia tinggal di suatu daerah yang bernama `Uraidh (sekitar 4 mil dari Madinah), selain itu ia juga dipanggil dengan julukan Abu Hasan.
Biografi
Kelahiran
Dilahirkan dan dibesarkan di Madinah, dan kemudian memilih untuk tinggal di daerah ‘Uraidh. Ia merupakan seorang yang tekun beribadah, dermawan dan seorang ulama besar. Di antara saudara-saudaranya, ia adalah anak yang paling bungsu, paling panjang umurnya dan salah satu yang menonjol. Ayahnya, Ja’far ash-Shadiq meninggal pada saat ia masih kecil.
Ali al-‘Uraidhi, lebih mengutamakan menghindari ketenaran dan takut dari hal-hal yang dapat menyebabkan dikenal. Ia dikaruniai umur panjang, sampai dapat menjumpai cucu dari cucunya.
Keturunan
Kebanyakan Sayyid dan Habib yang berada di Indonesia dan Asia Tenggara merupakan keturunannya dari jalur Sayyidina Ahmad al-Muhajir :
Hasan
Ahmad asy-Sya’rani
Ja’far al-Ashgar
Muhammad al-Naqib
Isa ar-Rumi
Ahmad al-Muhajir
Wafat
Beliau meninggal pada tahun 112 H di kota ‘Uraidh dan disemayamkan di kota tersebut. Makamnya sempat tak diketahui, lalu Zain bin Abdullah Bahasan menampakkannya, sehingga terkenal hingga sekarang.