INDONESIA TODAY ONLINE – Kita semua harus menyadari bahwa nasab Ba’alawi/Habaib tidak memerlukan pembelaan ataupun pengakuan dari siapa pun. Nasab ini telah kokoh dan diakui secara ijma’ oleh para ulama, serta masyhur melalui syuhroh dan istifadhoh yang tidak diragukan lagi keabsahannya.
Maka, apa yang kita perjuangkan bukanlah pembelaan terhadap nasab tersebut, tetapi adalah upaya untuk menjaga kebhinekaan, harmoni sosial, dan nilai-nilai kebersamaan yang semakin terancam.
Hari ini, kita menghadapi tantangan besar dari segelintir kelompok yang mengatasnamakan dirinya dengan dalih keagamaan atau kebenaran, dengan dalih demi menjaga nasab suci Rasulullah Saw sesungguhnya kalimat ini adalah kalimat Haq tetapi untuk tujuan yang batil dan justru merusak tatanan sosial dengan menyebarkan kebencian, intoleransi , hoax, fitnah, dan adu domba. Mereka tidak hanya merongrong nilai-nilai kebangsaan, tetapi juga memperkeruh suasana dengan memprovokasi SARA yang merugikan kita semua sebagai satu bangsa dan ini sebuah kejahatan sosial.
Nasihat kami, mari kita tetap menjaga hati yang bersih dan bijak dalam menghadapi setiap provokasi. Jangan biarkan kebencian merasuki hati kita, dan jangan terpancing oleh narasi yang memecah belah. Yang harus kita bela adalah persatuan, saling menghormati perbedaan, dan membangun harmoni yang kokoh di tengah masyarakat. Sesama anak bangsa, kita dipanggil untuk bersatu, bukan untuk bermusuhan. Mari menjadi penjaga kedamaian, pelindung nilai-nilai luhur, dan perekat harmoni sosial untuk generasi kita dan yang akan datang.
Jakarta, 23 Januari 2025
Gerakan Nasional Anti Kekerasan & Intoleransi (GENERASI)